Orang yang bisa mengenal jiwanya, maka dia akan mengenal Tuhannya
Ketika kita sendirian,kita merasakan ada diri kita yang lain,yang berbeda jauh didalam tubuh kita. Ya! Itulah jiwa. Apa sih, sebetulnya jiwa itu? Dalam bahasa Arab, jiwa itu nafs, sedangkan dalam bahasa Latin atau Yunani, jiwa disebut anima atau psyche. Makanya, ilmu yang mempelajari kejiwaan disebut psychology atau psokologi.
AFALA A’LAM?
Jika
tidak dijaga, jiwa kita akan seperti anjing lapar. Sekali diberi
daging, ia menuntut lebih banyak dan akan sulit menghentikannya. Sekali
kita mengikuti kemauan hawa nafsu, maka kita akan sulit untuk
mengendalikannya. Percaya, deh! Jiwa ini sering disebut nafs amarah
bissu’, yaitu jiwa yang selalu memerintahkan kepada keburukan. Ia
menggoda kita untuk bersikap serakah, sombong dan sikap tidak baik
lainnya.
Jika
kamu sudah tidak bisa mengendalikan jiwa yangliar itu, mentalah
pertolongan kepada pemilikNya. Siapahak Dia? Ya, Allah SWT. Jika kita
betul-betul menyerahkan jiwa, nafs amarah bissu’ sedikit demi sedikit
akan digeser oleh nafs lawwamah.
Nafs lawwamah ini akan membuat jiwa kita peka terhadap rasa bersalah, penyesalan dan keengganan berbuat tidak baik.
Jika
kamu rajin menjinakkan jiwamu, lama-kulamaan jiwamu akan menjadi
bersih. Jiwa yang bersih itu disebut nafsul muthmainnah, jiwa yang
tenang. Maka bersiaplah disambut oleh Allah seperti yang tercantum dalam
Al Qur’an.
Hai jiwa yang
tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhaiNya. Maka, masuklah ke kalangan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke
dala Syurgaku. ( QS. Al-Fajr [89]: 27-30)
Asyik Bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar