Kamis, 08 September 2011

JIWAKU

Orang yang bisa mengenal jiwanya, maka dia akan mengenal Tuhannya

Ketika kita sendirian,kita merasakan ada diri kita yang lain,yang berbeda jauh didalam tubuh kita. Ya! Itulah jiwa. Apa sih, sebetulnya jiwa itu? Dalam bahasa Arab, jiwa itu nafs, sedangkan dalam bahasa Latin atau Yunani, jiwa disebut anima atau psyche. Makanya, ilmu yang mempelajari kejiwaan disebut psychology atau psokologi.

AFALA A’LAM?

Jika tidak dijaga, jiwa kita akan seperti anjing lapar. Sekali diberi daging, ia menuntut lebih banyak dan akan sulit menghentikannya. Sekali kita mengikuti kemauan hawa nafsu, maka kita akan sulit untuk mengendalikannya. Percaya, deh! Jiwa ini sering disebut nafs amarah bissu’, yaitu jiwa yang selalu memerintahkan kepada keburukan. Ia menggoda kita untuk bersikap serakah, sombong dan sikap tidak baik lainnya.

Jika kamu sudah tidak bisa mengendalikan jiwa yangliar itu, mentalah pertolongan kepada pemilikNya. Siapahak Dia? Ya, Allah SWT. Jika kita betul-betul menyerahkan jiwa, nafs amarah bissu’ sedikit demi sedikit akan digeser oleh nafs lawwamah.

Nafs lawwamah ini akan membuat jiwa kita peka terhadap rasa bersalah, penyesalan dan keengganan berbuat tidak baik.

Jika kamu rajin menjinakkan jiwamu, lama-kulamaan jiwamu akan menjadi bersih. Jiwa yang bersih itu disebut nafsul muthmainnah, jiwa yang tenang. Maka bersiaplah disambut oleh Allah seperti yang tercantum dalam Al Qur’an.
Hai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka, masuklah ke kalangan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dala Syurgaku. ( QS. Al-Fajr [89]: 27-30)

Asyik Bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar